Sunday, 5 November 2017

Judging

Good evening teman-teman. Gimana nih hari-harinya? Bahagiakah, Senangkah atau lagi galau? Hahaha, kalau yang lagi dilanda virus sedih dan bala-balanya, semoga cepat gembira lagi ya 😊
Lama gak bertemu dengan dunia blog nih, ceilah bahasanya. Hahaha. Malam ini aku mau ngajak kalian diskusi nih, tentang komentar. Entah sebenarnya, aku sudah pernah posting tentang ini sih sebenernya. Tapi kali ini lebih ke komentar yang kita utarakan untuk orang yanb baru kita temui.
Menuruut kalian semua nih, penting ngak sih komentar itu? Dan kalau penting kenapa? Dan, kalau tidak kenapa?
Aku kira, banyak dari kalian yang mengatakan komentar itu penting. Karena, dari komentar itu bisa menjadikan kita lebih baik lagi. Iya bukan? Tapi, peranahkah kalian mengingat tiap orang itu beda. Beda orang, beda pula cara penyampaiannya. Mungkin, kalian yang mebaca adalah orang-orang yang selalu siap menerima komentar, entah itu buruk membangun bahkan judging sekalipun. Tapi sadar ngak, kadang orang hanya bisa menerima komentar yang baik.
Sebagian dari kalian, pasti berfikiran orang yang ngak mau menerima kritik, berati orang tersebut tidak mau maju. Nah kan ya belum-belum kalian sudah negative thingking duluan. Haha 😊
Melihat kondisi saat ini, dimana mengeluarkan pendapat sudah bebas dan diatur undang-undang. Bukan berati, kita bisa berkomentar seenak kita, semau kita, tanpa kita melihat sisi-sisi yang lain. Kadang aku begitu miris melihat komentar-komentar yang mengarah ke judging memenuhi kolom komentar di sosial media. Entah itu instagram, facebook, atau akun sosial media lainnya. Kenapa, orang begitu mudahnya mengeluarkan komentar yang ya ya ya sulit untuk ditutupi jika itu melukai, padahal orang itu tidak mengenalnya. Wah, terlalu jauh kalau aku bilang mengenal bahkan belum pernah bertemu. Dan judging itu hanya didasarkan sebuah postingan, yang bahkan waktu, suasana, dimananya saja kadang tidak nampak apalagi kejadiannya bukan. Tapi kenapa judging itu bermunculan, bahkan dari satu judging meracuni orang lain hingga ratusan bahkan ribuan judging. Sadar atau ngak, yang bisa di percaya dari manusia adalah omongannya. Begitu mudah omonngan kita memutar balikkan fakta, ataupun membawa ke jurang kesesatan. Dan judging adalah kesesatan yang paling dalam.
Sebagai manusia tentunya kita juga tidak mau di judging bukan? Apalagi judging itu sangat menyakitkan. Orang baik katanya pencitraan, orang sedekah katanya pamer, dan begitu banyak komentar yang bahkan tidak layak kita perdebatkan. Sejatinya manusia pasti ingin untuk dirinya merasakan kenyamanan, merasakan kebahagiaan dan tenang. Dan sebagai manusia juga kita membutuhkan sebuah komentar dan kejujuran untuk membuat kita lebih maju dan lebih baik lagi. Namun, komentar yang membangun bukan komentar dalam bentuk hujatan. Ada sebuah prinsip yang ingin aku pegang, barangkali kalian ingin juga untuk menerapkannya. “Diamlah, jika kalian tidak tahu. Karena diammu sudah cukup menghormati” kenapa aku beranggapan seperti itu, karena ketika kita bicara ditengah ketidaktahuan kita, bisa saja bukan kebaikan yang kita bawa malah kesengsaraan.

Mungkin banyak dari kalian yang tidak setuju dengan apa yang kutulis diatas. Karena itu, jika terdapat kesalahan dalam post ku kali ini mohon maaf ya 😊 . Dan untuk yang sudah membaca, terimakasih 😊