Kita menayadari bahwa
Indonesia adalah negari yang kaya. Wilayahnya yang terbentang dari Kota Sabang
hingga Kota Merauke. Kekayaan alamnya yang melimpah. Dari segi penduduk
Indonesia menempati urutan ke-empat di dunia dengan jumlah penduduk sebanyak
237 juta. W.o.w amazing bukan. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, pernahkan
terbayang di fikiran kalian berapa jumlah sampah yang dihasilkan setiap
harinya? Pastinya buanyak banget bukan.
Faktanya dengan jumlah
penduduk tersebut, diperkirakan setiap hari terdapat 130.000 ton sampah yang di
hasilkan. Mencengangkan. Lantas kalau semisal seperti ini terus bagaimana
kehidupan dan kesehatan kita kelak? Pastinya ribuan pertanyaan muncul di benak
kalian.
Yah demikian beberapa
berita yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah penghasil sampah platik
terbanyak nomor 2 di dunia. Begitu amazing bukan? Jika kita ingat lagi sampah
saat ini seperti musuh kita. Penyakit seringkali disebabkan oleh adanya sampah
yang banyak. Polusipun demikian. Dan banjir di semua daerah yang terjadi
penyebab nomor wahidnya adalah s.a.m.p.a.h. Bahkan kita semua tau bahwa sampah
platik adalah sampah yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Tapi kok ya kita enggak sadar-sadar ya.
Diperkirakan
sebanyak 46 ribu sampah plastik mengapung di setiap mil persegi samudera.
Bahkan, kedalaman sampah plastik di Samudera Pasifik sudah mencapai hampir 100
meter dari permukaan laut. Sampah plastik juga telah menjadi salah satu sumber
pencemaran laut di Indonesia. Padahal di lautan itu butuh 450 hingga
1000 tahun untuk plastik-plastik itu terurai. Sedih banget ya pastinya
organisme laut. Bahkan banyak banget penyu-penyu yang ada dilautan yang memakan
plastik. Pastinya sakit banget deh rasanya. Bayangin nih disela-sela gigi kita
ada sisa makanan. Ngak enak kan. Bagaimana kalau organisme laut, apalagi itu
plastik!.
Lantas dengan kondisi
yang demikian, apakah kita harus tetap pasrah dengan keadaan sampah ini? Masih menunggu
Pemerintah yang harus menyelesaikan? Kenapa tidak dengan mencoba dari diri kita
sendiri. Minimalnya masih ada harapan untuk memberikan lingkungan yang sehat
untuk generasi kita kelak.
Gimana kalau kita
memulainya dengan langkah kecil setiap harinya. Semisal dengan membawa botol
sendiri. Bayangkan jika tiap minum kita membeli botol satu kali pakai. Berapa sampah
yang kita hasilkan dari minum saja. Tentunya, ketika kita menggunakan botol
reusable, bakalan sangat menghemat deh. Percaya atuh. Kemudia dari makan,
gimana kalau kertas minyak yang biasa kita gunakan di ganti dengan tempat makan
yang bisa di gunakan berkali-kali. Meski agak ribet, nyatanya solusi ini juga
sangat membantu. Lalu mengganti kantung plastik dengan totebag atau tas yang
lain. Ah pastinya jauh lebih hemat daaaan sampah akan berkurang. Sebenarnya
sampah yang kita produksi banyaknya dari kegiatan kita yang mau serba praktis
tanpa memfikirkan dampak berkelanjutannya. Sedotan, sendok plastik, botol,
kantung kresek, kertas yang hanya buat oret-oret, tisue, kapas. Ah banyak deh
yang bisa kita minimalisir tapi karena kita sok punya jadi berlebih makainya. Hahaha
Miris juga nggak sih,
ketika kita melihat sampah yang berserakan. Bau pastiinya. Jijik tentunya. Yuk
mulai dari diri sendiri buat buang sampah pada tempatnya. Aku pernah lihat
video di youtube tentang orang gila yang mengambil sampah kotor lalu
membuangnya di tempat sampah. Naluri mereka akan kebersihan aja jalan, lantas
kita yang ngaku sehat masak buang sampah sembarangan. Malu atuh!!!
Semua itu bisa kok
dikurangi, jika banyak yang memprediksi jumlah sampah yang dihasilkan bakalan
banyak. Kenapa nggak kita ubah mindset itu. Semakin banyak penduduk belum tentu
sampah bakalan tak terkontrol. Tahun depan Indonesia bakalan turun peringkat
menjadi penghasil sampah yang sedikit gitu!!! Kita bisa kok!!!
Tulisan ini kubuat
sebagai langkah intropeksi diri. Bukan maksud menggurui. Maap-maap nih kalau
ada kesalahan penulisan ataupun penggunaan bahasa. Terimakasiih.
Sumber :