Friday, 28 September 2018

Kuliah Sambil Kerja? Bisa Nggak Ya?


Pernah nggak sih terfikir buat kalian para mahasiswa atau mahasiswi buat kuliah sambil bekerja? Mungkin bayangan di benak kalian sangat ingin ya buat kuliah sambil bekerja? Teatpi kdang hal itu hanya menjadi angan-angan semata bukan? Kuliah sambil bekerja menurutku adalah hal yang sangat sulit, dimana kita dituntut menyelesaikan antara kuliah dengan pekerjaan dengan kualitas yang tentunya baik semua. Setiap orang tentunya berbeda, ada yang bisa multitasking dan ada yang tidak bisa multitasking. Tapi kembali lagi pada bagaimana cara kita mengatur dan menjalaninya.
Kali ini aku mau membagikan cerita atau pengalaman temanku yang kuliah dan mengembangkan bisnisnya juga.
Namanya Fahmi Risal atau biasa dipanggil Fahmi. Fahmi ini merupakan salah satu anak yang kuliah sambil bekerja. Dalm hal ini, Fahmi memiliki bisnis jasa untuk pembuatan desain. Clientnya sudah bermacam-ragam, mulai dari usaha baru hingga usaha yang sudah tumbuh besar. Tapi tentunya di balik semua itu pasti ada perjuangannya bukan?
Motivasi Fahmi sendiri dalam bekerja sambil kuliah adalah orangtua. “Keadaan ekonomi keluargalah yang menuntut saya untuk terus berusaha. Saya harus berusaha untuk minimalnya mampu menghidupi diri saya sendiri” Ungkapnya.
Menjalani bisnis dan kuliah tentunya bukan hal yang mudah untuk dijalani. Dibutuhkan semangat yang tinggi, kesungguhan dan konsistensi. Keinginan unntuk menyerah bahkan sering terjadi dalam diri Fahmi, namun jika hal itu terjadi dia selalu mengingat kembali motivasinya untuk berbisnis. “Pernah kejadian bisnis saya direndahkan, dan saya memilih diam sambil berusaha sekuat tenaga untuk membuktikan bahwa ini lo bisnis saya” Ungkapnya.
Selain itu dalam perjalanannya juga tidak selalu berjalan dengan mulus. Deadline tugas kuliah dan deadline client seringkali datang bersamaan. Tentunya hal ini prioritaslah yang membantu Fahmi. Dalam hal ini prioritas Fahmi adalah Bisnisnya, sehingga client selalu didahulukan. Tetapi Fahmi juga menekan dirinya untuk kuliah dengan syarat nilai indeks prestasinya tetap dalam koridor aman. “Di jam-jam pergantian kuliah dan jam kosong saya lebih sering buat mengerjakan pesanan client”
Menurut Fahmi sendiri kuliah dengan bisnis sangat menguntungkan, meski banyak hal yang perlu dikorbankan dan diperjuangkan. Relasi, skill dan link adalah salah tiga manfaat dari kuliah sambil bekerja. Di tempat kuliah pun menjadikan salah satu tempat untuk Fahmi menemukan partner yang tepat dalam mengembangkan bisnis yang telah ia rintis sejak lulus dari SMK. Selain itu menurutnya hal yang pertama yang bakal dilihat oleh client adalah pendidikan dari owner bisnis tersebut. Sehingga, apapun bisnisnya kuliah sangat diperlukan.
Fahmi menyarankan kepada semua mahasiswa atau mahasiswi untuk berbisnis selagi masih kuliah. Banyak manfaat yang didapatkan, meski banyak tantangan. “Apapun bisnisnya cobalah, kita dalam bisnis itu bosnya. Manfaatnya banyak banget, paling dominan kemampuan managerial kita” Ungkapnya. Tetapi kembali lagi semua yang membutuhkan perjuangan tentunya akan berbuah manis. Jadi tetap semangat untuk kalian-kalian yang sedang kuliah sambil bekerja, dan untuk kalian yang fokus kuliah jangan main-main dengan kesempatan yang datang pada kalian.

Monday, 24 September 2018

PKM-Ajang Pamer Kreativitas Mahasiswa


Selamat siang guys, lama ya tak bersua.Kali ini  aku mau menulis tentang pengalaman PKM.  Ada yang tau PKM itu apa?
Sebenarnya ini bukan tentang pengalamanku, tetapi pengalaman temanku yang lolos PIMNAS 2 kali berturut-turut. Tahun lalu PIMNAS diselenggarakan di Makasar tepatnya di Universitas Muslim Indonesia, dan tahun ini diselenggarakan di Univertas Negeri Yogyakarta.
Cekidot pengalaman dari temenku.
Namanya Nur Rohma Wulandari, dia sekarang menginjak semester 5 di salah satu Politeknik Negeri di Surabaya. Wulan atau biasa di panggil telah mengikuti ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional sebanyak 2 kali. Pada tahun pertama, Wulan lolos mengikuti PIMNAS yang diselenggarakan di UMI, bersama 4 orang anggota timnya Wulan berangkat ke Makasar.
Pada tahun kedua di bangku perkuliahan, Wulan bersama 2 anggota timnya lolos lagi dalam PIMNAS 2018 yang diadakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Di  tahun ini juga, Wulan bersama timnya mendapatkan satu medali emas dalam bidang presentasi dan satu medali perungu dalam bidang poster.
Menurut Wulan PIMNAS merukapan ajang yang sangat menyennangkan, banyak manfaat yang di dapat dari mengikuti PIMNAS. “Bertemu mahasiswa dari seluruh Indonesia, kemuudia kita harus bekerjasama dengan dosen untuk memberikan yang terbaik bagi kampus. Selain itu, kita bisa mengenal lebih dekat dan berjuang bersama-sama dengan teman satu kampus yang bahkan awalnya kita nggak kenal.”
Menjadi perwakilan kampus tentunya merupakan salah satu moment  yang sangat membanggakan, dan tentunya kita semua mengakuinya. Namun, tentunya menjadi bagian dari PIMNAS diperlukan perrjuangan ekstra. Tidak mungkin dengan leha-leha bisa membanggakan kampus. Ups
Wulan memaparkan hal-hal yang sangat perlu diperhatikan ketika mengikuti PIMNAS selain ide yang keren tentunya penulisan proposal, penulisan laporan dan penulisan karya ilmiah harus benar-benar di perhatikan. Selain itu mewujudkan ide yang awalnya dalam benttuk proposal menjadi suatu alat (dalam hal ini Wulan masuk dalam kategori KC) tentunya di butuhkan juga perjuangan yang ekstra. Revisi dari dosen pembimbing PKM tentunya menjadi santapan sehari-hari setelah proposal dinyatakan lolos dalam pendanaan.
Tentunya perjuangan itu sangan berimbang ketika bisa menjadi bagian dari event besar PIMNAS. Sangat terbayarkan. “Tentunya sangat terbayarkan perjangannya, saat hari H banyak banget hal yang baru dan tentunya menambah pengalaman baru buat saya” Papar Wulan
Banyak cerita-cerita lucu yang terjadi setelah PIMNAS dalam hal ini setelah pengumuman “Satu hari setelah pengumuman, merupakan moment dimana kita diajak liburan haha” Wulan menceritakan dalam liburan ini, dia diajak untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah sekitar PIMNAS dan juga mendapatkan teman beda jurusan. Pengalaman seru dan unik selama mengunjungi  tempat wisata adalah moment yang membahagiakan. “Menyenangkan banget, apalagi ini liburan gratis. Ke Makasar dan ke Yogyakarta.” Ucapnya sambil tersenyum.
Sebagai salah satu mahasiswa yang mengikuti PIMNAS, tentunya Wulan berharap agar semua mahasiswa mau dan niat untuk mengajukan idenya yang dikepala dan diwujudkan dalam proposal untuk diajukan dalam PKM. Dengan manfaat yang didapatkan tenntunya perjuangan yang dilakukan sangat  terbayarkan.

Tuesday, 11 September 2018

Tentang Mimpi


Pernahkah merasa capek dengan sejuta mimpi kalian? atau pernah kecewa ketika mimpi itu melesat, melesat menjauh  bukan melesat tuk terwujud? Atau kalian dalam satu titik jenuh dan bingung tentang apa yang harus dilakukan ketika mimpi-mimpi itu sudah berhasil kalian dapatkan?
Mimpi adalah sebuah harapan. Secercah jalan yang menerangi kita untuk selalu berjuang. Meski kadang mimpi tak selalu tercapai dan dipupus oleh angan. Tapi bolehkah kita menyerah? Mungkin ketika kita menyerah, kita terlalu hopeless dengan kekuatan Allah. Atau mungkin kita pada tiitik lelah, lelah untuk berjuang. Tapi, ingat kembali yang memperjuangkan satu mimpi bukan hanya kita sendiri melainkan orang-orang yang bahkan tak kita kenal sekalipun.
Ah memang mudah berbicara, dan praktiknya tentunya tak seindah sebaik kata yang keluar dari mulut. 
Pernahkah kita merasa bosan dengan apa yang kita jalani? Bingung dengan tujuan apa lagi yang hendak kita capai ketika mimpi-mimpi dan harapan sudah digemgaman tangan. Cobalah untuk keluar, membantu mewujudkan ribuan mimpi orang lain, laksana orang lain yang tak mengenalmu membantu dalam mewujudkan mimpimu.
Keluuarlah dan bersyukurlah. Satu hal, kenikmatan yang tak terkira itu ketika kita bisa membuat orang lain tersenyum lepas dengan apa yang kita lakukan. Dengan hal  yang bermanfaat tentunya.  

Saturday, 1 September 2018

Memukaunya Acara Opening Asian Games 2018

Masih ingat dengan Euforia Pembukaan Asian Games 2018? Bagaimana menurut kalian tentang pembukan asian games 2018? Begitu spektakuler atau mengharukan 
Pembukaan Asian Games yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Agustus 2018 sangat memukau, hingga saat ini perbincangan tentang Opening Ceremony Asian Games 2018 menjadi topik yang keren untuk dibicarakan.  
Dari segi tempat yang di desain begitu megah, menggambarkan Indonesia dengan setting tempat seolah menggambarkan Indonesia dengan susunan sawah, gunung dan laut. Sangat memukau hingga speechless ya.  
Jangan lupa Mission Imposible  yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan mengendarai motor gedenya menuju gelora bung karno begitu nyentrik dan memukau. Dari keterangan Jokowi saat menjadi pembicara dalam sebuah forum, mission imposible ini sudah ditawarkan pada beliau 1,5 tahun yang lalu oleh Wishnuhutama. Sayangnya kekerenan ini malah tercemar dengan komentar netizen, bukan fokus dengan hiburannya malah salah fokus pada stuntment nyaHaduh. Yang bukan masalah, jadi dipermasalahin 
Setelah itu, pertunjukan tari ratah jaroe yang bener-bener spektakuler. Dari ribuan penari, kemudian pakaian hingga gerakan tarinya. Begitau memukau. Keren banget deh. Jumlah penari ratah jaroe sekitar 4.000 orang dengan kecepatan ganti pakaian yang bikin kita takjub. Ada yang searching, kok bisa sih ganti pakaian kilat amat? Haha, kalau ada berati sama ya. Aku juga searching. Ternyata itu rahasianya dalam kostumnya guys. Eh sebelumnya ada yang ngira kalau ini tari saman nggakEhehe 
Opening Asian Games sangat menarik perhatian dunia internasional untuk menyorot Indonesia. Sungguh membanggakan bukan. Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games untuk keduakalinya setelah tahun 1962. Dan tentunya pembukaan yang sangat spektakuler ini menjadi perbincangan hangat dengan apresiasi yang luar biasa.  
Hendaknya kita sebagai bangsa Indonesia sangat bangga, anak Indonesia bisa menghasilkan karya dengan spektakuler. Kurangi yuk nyinyir-nyinyir di sosial media, apalagi yang dinyinyirin negara sendiri, apalagi malah salah fokusnya juga. Masalah stuntment, kemudian lipsync dari penyanyi adalah fokusan yang salah menurutku. Mereka sudah tampil begitu memukau, yuk apresiasi. Jikalau semisal tidak pakai stuntment, kata Pak Presiden Jokowi “ya gila saja bro”, kemudian masalah lipsyn tentunya kita sendiri tahu kualitas vokal mereka, para penyanyi tersebut lipsync berhubungan dengan masalah teknis. Bukan tentang suara mereka.  
Sekian deh cuap-cuap Mita tentang Asian Games. Mari kita tunggu dan saksikan clossing Asian Games di hari Minggu, 2 September 2018. Jikalau ada pendapat Mita yang salah, mohon dimaafkan ya. Terimakasih sudah membaca.