Berkesempatan menjadi jurnalis
selama 30 hari merupakan salah satu pengalaman yang berkesan bagiku. Mendapatkan
berita itu tidak semudah yang kita duga. Berkerjaran dengan waktu dan jarak
adalah tantangan yang harus ditaklukkan. Apalagi, dengan karakterku yang pemalu
dan introvert cukup menjadi tantangan bagiku. Menjadi seorang jurnalis, kita
dituntut untuk cepat beradaptasi dengan medan yang akan dilalui. Kita dituntut
untuk aktif guna mendapatkan berita, mendapatkan informasi liputan dan tentunya
bersosialisasi dengan rekan sesama jurnalis. Selain itu, sebagai seorang
jurnalis kemampuan dalam mengolah sebuah informasi hingga menyajikan sebuah
berita yang berimbang dan sesuai dengan fakta juga harus dimiliki. Dan juga
kemampuan menulis dibawah tekanan deadline. Namun, menjadi seorang jurnalis semakin
membuka mataku akan besarnya kehidupan diluar sana. Menemukan orang-orang yang
inspiratif dalam bidangnya dan memberikan pelajaran baru tentang makna
kehidupan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang seringkali keluar ‘sudahkah
menjadi manusia hari ini?’, ‘sudahkah kamu membantu orang lain hari ini?’ dan
juga pertanyaan-pertanyaan lain yang seringkali bergejolak. Tak lupa, menjadi
seorang jurnalis juga menjadikanku lebih bersyukur dan memaknai kehidupan. Kita
menjadi tahu bahwa tulisan atau liputan dihari itu hanya satu dari sekian kejadian
terliput oleh media, dan yang lainnya kadang masih luput oleh tangkapan media.
Jika ditanya bagaimana melawan
kekurangan-kekurangan pada diriku? Jawabannya tentunya sulit. Tapi aku selalu
ingat, aku yang memulai dan aku yang memilih. Tentunya aku harus bertanggung
jawab dengan pilihan yang aku ambil. Menjadi berani dan percaya diri adalah
jawabannya. Awalnya jika aku tidak tahu atau bingung dengan suatu lokasi liputan,
aku akan mencari sendiri dengan smartphone, atau hanya bertanya dengan orang
yang aku kenal. Akibatnya, otomatis aku harus berangkat jauh lebih awal darijam
liputan untuk menyediakan waktu apabila aku kurang tau mengenai medan yang akan
dihadapi. Meski faktanya, jika aku bertanya dengan satpam permasalahan tempat
selesai. Pengalaman-pengalaman itu yang menjadikan aku berani, berkenalan
dengan orang baru, bertanya jika tidak tahu, dan melangkah dengan percaya diri
asalkan kita benar dan dijalur yang benar.
Ah sekian pengalamanku menjadi
seorang jurnalis, kekurangan bukan sebagai kelemahan, melainkan sebagai
kekuatan untuk kita berpijak dan menjadi lebih baik lagi dan lagi.
Berikut adalah beberapa hasil liputanku yang published
Berikut adalah beberapa hasil liputanku yang published
![]() |
| Liputan pertama yang published |






