Indonesia,
negara dengan ribuan kebudayaan, negara dengan keberagaman. Ribuan kebudayaan
tersebut telah memberikan sentuhan warna pada negeri ini dengan karya-karyanya.
Indonesia, suatu negara yang kaya akan karya. Bayangkan dunia tanpa seni,
tanpa karya. Hanya kehampaanlah yang terasa. Maka dari itu, setiap insan haus
akan seni, haus akan karya. Indonesia mampu menawarkan hal tersebut, melalui
keberagaman kebudayaan yang dimilikinya. Setiap kebudayaan menawarkan suatu
ciri khas, yang tentunya memiliki keindahan dan keistimewaannya tersendiri. Hal
tersebutlah yang kemudian menjadi nilai jual negeri ini.
Namun,
tak semua negara di belahan bumi ini seberuntung Indonesia. Tak semua negara di
belahan bumi ini memiliki ribuan kebudayaan yang amat beragam dengan nilai seni
yang kuat seperti Indonesia. Maka dari itu, posisi Indonesia dibutuhkan sebagai
pihak yang dapat memberikan sentuhan keindahan seni melalui kebudayaan yang
kita miliki, sebagai pihak yang dapat berbagi sekaligus memperkenalkan
warna-warna seni baru pada dunia.
Suatu
hal yang indah tidak akan pernah mati, sehingga hilangnya kebudayaan Indonesia
bukanlah suatu hal yang harus ditakuti. Melainkan, pengakuan dan
pengapresiasianlah yang harusnya dicapai, baik oleh masyarakat Indonesia
sendiri maupun oleh dunia. Setiap karya patutlah diberi apresiasi atas
keindahan yang ditawarkannya dan makna yang diberikannya terhadap kehidupan.
Maka dari itu, misi kebudayaan dianggap sebagai sebuah jalan atas pencarian
pengakuan & pengapresiasian budaya Indonesia oleh dunia dan perkenalan
warna seni baru untuk dunia.
Janganlah
dunia mengingat Indonesia karena korupsi maupun ledakan penduduknya, melainkan
atas keindahan budayanya. Suatu hal yang menjadi tujuan utama kami dalam misi
kebudayaan ini. Dengan mimpi & harapan tersebut, kami, Komunitas Tari
FISIP UI Radha Sarisha sebagai perwakilan Indonesia dengan bangga membawakan
sekitar 14 tarian dan musik tradisional Indonesia yang tersebar secara luas
dari ujung tanah Aceh hingga ujung tanah Maluku. Mulai dari tari Saman, tari-tari
Melayu, tari Betawi, tari Jawa, tari Batak, tari Borneo, tari Nusa Tenggara,
tari Sulawesi, hingga tari Maluku baik yang merupakan tarian asli maupun tarian
kreasi.
Benua Eropa & Amerika sebagai benua
dengan mega-power dan populasi yang besar menjadi tujuan kami. Kami
melakukan misi ini selama 3-4minggu dengan melakukan perpindahan kota maupun
negara bagian pada tiap benua. Kegiatan utama kami adalah melakukan berbagai
penampilan pada festival-festival yang diadakan di kota-kota yang berdurasi sekitar
30menit tiap harinya, bisa kurang maupun lebih tergantung permintaan pihak
festival. Tak hanya itu, berbagai workshop tari & musik juga menjadi agenda
kami di sekolah-sekolah maupun universitas. Tarian yang menjadi andalan kami
pada workshop-workshop ini adalah tari Saman (selaku tarian favorit masyarakat
yang selalu diminta untuk ditampilkan pada hampir tiap pertunjukan kami) dan
Gaba-gaba dari Maluku, mengingat keunikan dan kemudahan teknik pengajaran
tarian kepada para peserta. Kami memberi kesempatan kepada dunia untuk mengenal
kebudayaan kami secara lebih mendalam melalui workshop ini.
Lalu,
juga diadakan parade yang turut diikuti oleh negara-negara lain yang menjadi
bagian dari festival ini. Parade ini dianggap sebagai ajang penunjukkan/
pemameran budaya dari tiap negara, dengan berkeliling kota menggunakan
kostum-kostum andalan diiringi dengan alunan musik yang semangat. Sang merah
putih pun berkibar tinggi di jalanan kota sebuah negara yang asing bagi kami,
dengan ratusan pasang mata dunia yang terpusat perhatiannya pada kami,
Indonesia.
Pada
awalnya, kami hanya mengharapakan suatu bentuk apresiasi sederhana. Namun
ternyata tanggapan yang dunia berikan jauh dan melebihi ekspektasi kita. Mereka
sangat menikmati setiap penampilan dari kami, ditunjukkan melalui tepuk tangan
yang menggelegar, standing ovation yang selalu terlihat pada
kebanyakan penampilan, pujian yang tak habis kami dapatkan baik secara langsung
maupun secara virtual, hingga perlakuan mereka terhadap kami yang sering kali
meminta foto bersama layaknya artis.
Tidak
hanya keindahan tarian maupun alunin musik yang mereka kagumi, namun keindahan
kostum yang selalu berbeda dan memiliki keunikan pada tiap penampilan juga
menjadi daya tarik tersendiri. Jika diamati, dunia bisa begitu kagum pada
kebudayaan Indonesia dikarenakan “perbedaan” dan “keunikan” yang kita tawarkan,
suatu hal yang berbeda dengan negara lain. Lalu kedinamisan, keceriaan,
dan semangat tarian & musik Indonesia membuat euforia menjadi hidup dan
tidak membosankan. Kami begitu merasa terharu sekaligus bangga ketika
mendapatkan sebuah feedback dari seorang penonton pada Summerfest Bountiful,
Utah, USA bernama Le Nora Yazzie Bowman yang menuliskan hal berikut pada akun
facebook kami: “I watched your dances at the festival. Thank you so much
for coming and sharing your talents. Out of all the dance troops, your were the
most pleasant and your smile were radiate. You looked like you were enjoying
your dances and giving your best to the public. The spirit of your dances was
very strong. You are a very beautiful people. Thank you again.”.
Festival
budaya yang bertaraf internasional ini juga turut diikuti oleh berbagai negara
dari berbagai belahan dunia, mulai dari Bangladesh, Afrika, Australia,
Perancis, Belgia, Lithuania, Polynesia, Taiwan, Native America, dll.
Penampilan-penampilan dari mereka membuka mata kami atas keberagaman kebudayaan
yang ada di dunia. Kami juga turut terpukau atas keindahan penampilan tiap
negara, yang tentunya memiliki khas tersendiri.
Hal
tersebut juga menjadi ajang kami untuk saling berinteraksi dan memperluas
pertemanan. Tiap negara memiliki karakter sifatnya masing-masing yang tentunya
unik, namun suatu kesamaan yang mereka miliki adalah “kehangatan” dan
keramahan, yang terlihat melalui senyuman, sapaan, dan pujian yang selalu
mereka perlihatkan kepada kami. Walaupun secara visual kami berbeda, namun pada
dasarnya kami sama, yaitu sama atas kecintaan kami terhadap seni, sama tujuan,
sama rasa kebanggaan atas negara asal masing-masing, dan sama bentuk apresiasi
yang diberikan antar negara. Ini bukanlah kompetisi, sehingga kami saling
mendukung dan mengapresiasi satu sama lain.
Setelah
kami merasakan bentuk apresiasi yang tiada hentinya oleh dunia kepada kami
Indonesia, kata-kata habis untuk menggambarkan rasa bangga kami. Kebanggaan
tersebut terus menumbuhkan rasa cinta kami terhadap kebudayaan Indonesia,
menciptakan suatu rasa sense of belonging dan tanggung jawab yang
besar terhadap kebudayaan Indonesia. Generasi muda seperti kamilah yang akan
diberi kepercayaan untuk menjalankan tanggung jawab tersebut, tanggung jawab
untuk terus melestarikan budaya Indonesia. Sebuah tanggung jawab untuk tetap
mempertahankan hingga terus menyebarkan keindahan kebudayaan Indonesia untuk
dunia. Baiklah Indonesia dikenal sebagai negara yang indah, karena budayanya.
Bukankah hal tersebut yang selalu kita inginkan?
“The first step -
especially for young people with energy and drive and talent, but not money -
the first step to controlling your world is to control your culture."
Repost :
0 comments:
Post a Comment