Saturday, 30 January 2016

Dunia Mengapresiasi Budaya Indonesia, Bagaimana dengan Kita?

Indonesia, negara dengan ribuan kebudayaan, negara dengan keberagaman. Ribuan kebudayaan tersebut telah memberikan sentuhan warna pada negeri ini dengan karya-karyanya. Indonesia, suatu negara yang kaya akan karya. Bayangkan dunia tanpa seni, tanpa karya. Hanya kehampaanlah yang terasa. Maka dari itu, setiap insan haus akan seni, haus akan karya. Indonesia mampu menawarkan hal tersebut, melalui keberagaman kebudayaan yang dimilikinya. Setiap kebudayaan menawarkan suatu ciri khas, yang tentunya memiliki keindahan dan keistimewaannya tersendiri. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi nilai jual negeri ini.
Namun, tak semua negara di belahan bumi ini seberuntung Indonesia. Tak semua negara di belahan bumi ini memiliki ribuan kebudayaan yang amat beragam dengan nilai seni yang kuat seperti Indonesia. Maka dari itu, posisi Indonesia dibutuhkan sebagai pihak yang dapat memberikan sentuhan keindahan seni melalui kebudayaan yang kita miliki, sebagai pihak yang dapat berbagi sekaligus memperkenalkan warna-warna seni baru pada dunia.
Suatu hal yang indah tidak akan pernah mati, sehingga hilangnya kebudayaan Indonesia bukanlah suatu hal yang harus ditakuti. Melainkan, pengakuan dan pengapresiasianlah yang harusnya dicapai, baik oleh masyarakat Indonesia sendiri maupun oleh dunia. Setiap karya patutlah diberi apresiasi atas keindahan yang ditawarkannya dan makna yang diberikannya terhadap kehidupan. Maka dari itu, misi kebudayaan dianggap sebagai sebuah jalan atas pencarian pengakuan & pengapresiasian budaya Indonesia oleh dunia dan perkenalan warna seni baru untuk dunia.
Janganlah dunia mengingat Indonesia karena korupsi maupun ledakan penduduknya, melainkan atas keindahan budayanya. Suatu hal yang menjadi tujuan utama kami dalam misi kebudayaan ini. Dengan mimpi & harapan tersebut, kami, Komunitas Tari FISIP UI Radha Sarisha sebagai perwakilan Indonesia dengan bangga membawakan sekitar 14 tarian dan musik tradisional Indonesia yang tersebar secara luas dari ujung tanah Aceh hingga ujung tanah Maluku. Mulai dari tari Saman, tari-tari Melayu, tari Betawi, tari Jawa, tari Batak, tari Borneo, tari Nusa Tenggara, tari Sulawesi, hingga tari Maluku baik yang merupakan tarian asli maupun tarian kreasi.
Benua Eropa & Amerika sebagai benua dengan mega-power dan populasi yang besar menjadi tujuan kami. Kami melakukan misi ini selama 3-4minggu dengan melakukan perpindahan kota maupun negara bagian pada tiap benua. Kegiatan utama kami adalah melakukan berbagai penampilan pada festival-festival yang diadakan di kota-kota yang berdurasi sekitar 30menit tiap harinya, bisa kurang maupun lebih tergantung permintaan pihak festival. Tak hanya itu, berbagai workshop tari & musik juga menjadi agenda kami di sekolah-sekolah maupun universitas. Tarian yang menjadi andalan kami pada workshop-workshop ini adalah tari Saman (selaku tarian favorit masyarakat yang selalu diminta untuk ditampilkan pada hampir tiap pertunjukan kami) dan Gaba-gaba dari Maluku, mengingat keunikan dan kemudahan teknik pengajaran tarian kepada para peserta. Kami memberi kesempatan kepada dunia untuk mengenal kebudayaan kami secara lebih mendalam melalui workshop ini.

Lalu, juga diadakan parade yang turut diikuti oleh negara-negara lain yang menjadi bagian dari festival ini. Parade ini dianggap sebagai ajang penunjukkan/ pemameran budaya dari tiap negara, dengan berkeliling kota menggunakan kostum-kostum andalan diiringi dengan alunan musik yang semangat. Sang merah putih pun berkibar tinggi di jalanan kota sebuah negara yang asing bagi kami, dengan ratusan pasang mata dunia yang terpusat perhatiannya pada kami, Indonesia.
Pada awalnya, kami hanya mengharapakan suatu bentuk apresiasi sederhana. Namun ternyata tanggapan yang dunia berikan jauh dan melebihi ekspektasi kita. Mereka sangat menikmati setiap penampilan dari kami, ditunjukkan melalui tepuk tangan yang menggelegar, standing ovation yang selalu terlihat pada kebanyakan penampilan, pujian yang tak habis kami dapatkan baik secara langsung maupun secara virtual, hingga perlakuan mereka terhadap kami yang sering kali meminta foto bersama layaknya artis.
Tidak hanya keindahan tarian maupun alunin musik yang mereka kagumi, namun keindahan kostum yang selalu berbeda dan memiliki keunikan pada tiap penampilan juga menjadi daya tarik tersendiri. Jika diamati, dunia bisa begitu kagum pada kebudayaan Indonesia dikarenakan “perbedaan” dan “keunikan” yang kita tawarkan, suatu hal yang berbeda dengan negara lain. Lalu kedinamisan, keceriaan, dan semangat tarian & musik Indonesia membuat euforia menjadi hidup dan tidak membosankan. Kami begitu merasa terharu sekaligus bangga ketika mendapatkan sebuah feedback dari seorang penonton pada Summerfest Bountiful, Utah, USA bernama Le Nora Yazzie Bowman yang menuliskan hal berikut pada akun facebook kami: “I watched your dances at the festival. Thank you so much for coming and sharing your talents. Out of all the dance troops, your were the most pleasant and your smile were radiate. You looked like you were enjoying your dances and giving your best to the public. The spirit of your dances was very strong. You are a very beautiful people. Thank you again.”.
Festival budaya yang bertaraf internasional ini juga turut diikuti oleh berbagai negara dari berbagai belahan dunia, mulai dari Bangladesh, Afrika, Australia, Perancis, Belgia, Lithuania, Polynesia, Taiwan, Native America, dll. Penampilan-penampilan dari mereka membuka mata kami atas keberagaman kebudayaan yang ada di dunia. Kami juga turut terpukau atas keindahan penampilan tiap negara, yang tentunya memiliki khas tersendiri.
Hal tersebut juga menjadi ajang kami untuk saling berinteraksi dan memperluas pertemanan. Tiap negara memiliki karakter sifatnya masing-masing yang tentunya unik, namun suatu kesamaan yang mereka miliki adalah “kehangatan” dan keramahan, yang terlihat melalui senyuman, sapaan, dan pujian yang selalu mereka perlihatkan kepada kami. Walaupun secara visual kami berbeda, namun pada dasarnya kami sama, yaitu sama atas kecintaan kami terhadap seni, sama tujuan, sama rasa kebanggaan atas negara asal masing-masing, dan sama bentuk apresiasi yang diberikan antar negara. Ini bukanlah kompetisi, sehingga kami saling mendukung dan mengapresiasi satu sama lain.
Setelah kami merasakan bentuk apresiasi yang tiada hentinya oleh dunia kepada kami Indonesia, kata-kata habis untuk menggambarkan rasa bangga kami. Kebanggaan tersebut terus menumbuhkan rasa cinta kami terhadap kebudayaan Indonesia, menciptakan suatu rasa sense of belonging dan tanggung jawab yang besar terhadap kebudayaan Indonesia. Generasi muda seperti kamilah yang akan diberi kepercayaan untuk menjalankan tanggung jawab tersebut, tanggung jawab untuk terus melestarikan budaya Indonesia. Sebuah tanggung jawab untuk tetap mempertahankan hingga terus menyebarkan keindahan kebudayaan Indonesia untuk dunia. Baiklah Indonesia dikenal sebagai negara yang indah, karena budayanya. Bukankah hal tersebut yang selalu kita inginkan?
“The first step - especially for young people with energy and drive and talent, but not money - the first step to controlling your world is to control your culture."


Repost :

0 comments:

Post a Comment