Wednesday, 6 September 2017

Memaknai Kemerdekaan

Berhubung hari-hari ini masih bau-bau kemerdekaan. Gimana, kalau kita bahas topik tentang perayaan kemerdekaan.
Hm guys, gimana perayaan kemerdekan di daerah kalian? Meriah kah? Atau biasa-biasa aja? Kalau di daerah gue, perayaaan nya cukup banyak dan meriah. Dimulai dari, lomba-lomba antar desa, lomba stand, lomba kebersihan, lomba layang-layang, dan masih banyak lomba lainnya.
Tapi nih guys, perayaan kemerdekaan juga menimbulkan dampak. Entah positive atau negative. Seperti halnya perayaan yang lainnya. Dimulai dari konsumsi listrik yang meningkat, dan perilaku hedonisme. Namun, di balik sisi yang negaative juga terdapat dampak postive seperi meningkatnya rasa kebersamaan antar warga, dan masyarakat yang kurang mampu juga bisa menikmati hiburan.
Kenapa sih kok konsumsi listrik meningkat? Sadar ngak sih guys, ketika terdapat perayaan, dimana setiap warga dri sebuah RT diwajibkan memasang lampu flip-flop di setiap depan rumahnya. Berdampak ngak sih guys? Yap, untuk memerihkan acara kemerdekaan terdapatt beberapa RT yang mewajibkan untuk membeli sebuah lampu flip-flop. Dan membayar yang jumlahnya juga lumayan. Meski, beberapa terlihat biasa, namun bagi yang kurang mampu yang juga harus menyisihkan pasti berat guys. Belum lagi konsumsi listrik pasti meningkat. Hitungannya setiap rumah 5 watt aja, dikalikan deh satu RT, kalikan lagi setiap malam. Hm, lumayan juga kan!
Ada lagi nih, perilaku hedonisme. Kenapa? Pernah lihat ngak sale hingga 72% i hari kemerdekaan ini? Pasti banyak kan ya. Sadar atau ngak itu menimbulkan jiwa-jiwa hedonisme. Awalnya, barang-barang yang ngak sehaarusnya mereka beli, namun karena ada sale mereka jadi beli. Dan alasannya “mumpung”. Padahal barang yang dibeli belum tentu dibutuhkan.
Ada lagi nih, karnaval wajib. Seru ya pastinya, tapi dibalik itu ada sifat konsumtif lo. Hm, jadi ketika karnaval pastinya pakaian yang dipakai harus menarik bukan? Jadi warga pastinya akan memakai pakaian yang menarik seperti kebaya, baju koran, kaos seragam, dan lain-laian. Mungkin, jika seperti baju koran itu akan menambah daya kreatifitas. Tetapi, bagaimana dengan kaos seragam dan kebaya? Bukannya mereka harus membeli ya seringnya? Hehehe.
Namun, guuys meski di lain sisi banyak negativenya. Tetapi, perayaan juga memiliki sisi positive loh. Mari kita bahas.
Seperti perayaan indah RT, pastinya warga desa berbondong-bondong untuk menata kampungnya sebagus mungkin, sebersih mungkin, dan seindah mungkin. Dari situ, ligkungan akan tampak lebih tertata. Di lain sisi, warga desa akan kerja bakti dan belajar mengemukakan kreativitasnya untuk penataan yang baik. Yang awalnya warga jarrang menyapa, jadi gotong royong dan saling berinteraksi.
Diskon 72%, bagi sebagian orang momen inilah yang ditunggu. Kenapa? Ketika budget pas-pasan dan mereka membutuhkan barang tersebut dan momen promo pastinya akan membahagiakan bukan. Biisa dibayangkan begitu membahagiakannya banyaknya sale, ketika kita tetep menajadi manusia yang tidak menampakkan sifat hedonnya. Pintarlah membentengi diri ketika sale ya guys!. hehe
Ada lagi nih, karnaval. Yap! Pastinya dari karnaval warga akan seing berinteraksi untuk menyuguhkan tampilan yang baik dan menarik. Kreatifitas mereka di tantang supaya budget yang mereka keluarkan sedikit. Semisal nih, dengan memekai baju koran. Dari situ hubungan daan kerukunan antar warga pasti bertambah, karena umlah interaksi yang semakin banyak dan pada akhirnya kerukunan meningkat.

Entah, perayaan kemerdekaan menurut kalian positive atau negative itu kembali pada pemikiran kalian. Kemerdekaan Indonesia adalah momentum berharga yang perjuangan untuk memperolehnya perlu di apresiasi dan diingat. Supaya, setiap warga negara tau betapa beratnya mencapai titik “merdeka”. Dirgahayu Indonesia ke-72. Semoga Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik lagi dan lagi, juga merdeka seutuhnya. MERDEKA. 

0 comments:

Post a Comment