Antena Biconical merupakan sebuah antena yang
memiliki bentuk yang terdiri dari 2 buah kerucut, yang digunakan untuk
menangkap sinyal UHF TV. Antena ini memiliki pola radiasi seperti koordinat
bola. Gelombang yang ditangkap akan menghasilkan arus pada kerucut dan tegangan
yang berada diantara 2 kerucut tersebut.
Antena ini
mulanya berasal dari antena conical, dimana antena conical merupakan
perkembangan dari antena dipole. Perbedaan dari antena dipole dengan antena
biconical terletak pada range frekuensinya. Antena biconical bekerja pada
intermediate frekuensi. Dimana dapat
menangkap sinyal hingga uhf maupun vhf . Pada awalnya, antena jenis ini ditemukan oleh
Marconi di awal tahun 1900-an. Marconi menyatakan bahwa antena berbentuk Cone
dapat lebih banyak mentransmisikan sinyal dibandingan antena tunggal. Kemudian
di kembangkanlah antena ini menjadi antena biconical. Yang artinya memiliki dua
kerucut. Berikut adalah gambar antena conical.
Antena
Biconical bekerja pada range frekuensi 10 Mhz-10 Ghz. Namun pada tahun 2016
terdapat sebuah perusahaan yang dapat membuat sebuah antena biconical bekerja
pada range frekuensi 10 Mhz-18 Ghz. Hal ini dipengarui dengan panjang bahan
yang digunakan dan kualitas dari bahan pembuat antena. Besarnya range frekuensi
tiap-tiap antena biconical berbeda-beda. Tergantung dari panjang kerucut,
diameter kerucut yang digunakan. Semakin panjang, dan semakin baik jenis bahan
yang digunakan, semakin besar pula range frekuensi yang bekerja.
Antena
Biconical memiliki pola radiasi omnidirectional. Bila dilihat dari pola radiasi
antena yaitu omnidirectional, maka pola radiasinya akan terlihat seperti planet
saturnus atau ufo yang solid. Sinyal yang ditangkap oleh 2 cone pada
antena biconical akan menghasilkan arus (I) disepanjang permukaan cone dan
tegangan (V) diantara 2 cone. Dengan ini, maka impedansi karakteristik dan
impedansi input yang memiliki besar pada saluran transmisi, jika panjang
saltran adalah tak terhingga.
Namun, dari sebuah sumber menyebutkan
bahwa antena Biconical ini memiliki polaradiasi directional. Hal ini terjadi
ketika antena ini menggunakan sebuah reflektor. Dari sumber ini disebutkan
sebesar 90 derajat.
Bentuk perbandingan ketika antena
biconical polaradiasi omnidirectional dengan directional.
Untuk
aplikasinya, antena biconical biasa digunakan untuk menangkap frekuensi tinggi
atau broadband, termasuk frekuensi siaran televisi Indonesia. Sebelumnya pernah
dilakukan proyek pembuatan antena biconical untuk aplikasi kanal TV
Antena
Biconical memiliki karakteristik bandwidth yang sangat lebar ( Ultrawide band )
cocok digunakan pada Aplikasi ESM ( Elec tronic Support Measures ) dengan
frekuensi 2 – 18 GHz. ESM adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk memantau
adanya spektrum elektromagnetik pada radar.
Kelemahan dari
antena ini, tidak dapat digunakan untuk menangkap sinyal dengan frekuensi
rendah.
Sumber referensi :







0 comments:
Post a Comment