Friday, 19 October 2018

Cerpen- Mama tau yang terbaik

Braaak 
"Heh Vio, Lo tuh bisa nggak sih nggak dikamar melulu." Bentak Vika 
"Hm" jawab Vio santai 
"Lo tuh emang anak Mama banget ya Vio. Bebas keluar, nggak ngapa-ngapain, nggak pernah bantu-bantu rumah. Masak nggak bisa, bahkan baju lo semua gue yang urus." Papar Vika dengan nada tinggi. 
"Lo bilang, gue anak Mama. Bukannya Lo ya yang anak Mama. Dari dulu pasti Lo yang diutamain. Apa-apa Vika. Apa-apa Vika. Mama tuh ngga pernah percaya sama Gue." Jawabnya sambil nyalang 
"Lo bilang gue? Kalau Mama sayang sama gue, nggak mungkin tiap hari mama nyuruh gue nyapu, ngepel, masak, belanja. Gue capek Vio tiap hari disuruh-suruh terus." Ungkap Vika sambil menangis. 
"Apa-apa sih kalian ini. Kalian sudah dewasa. Bertengkar terus. Ada apa kalian ini?" Tanya Ivan pada Vika dan Vio. 
"Aku tuh capek Ka masak, bersih-bersih tiap hari. Dari dulu apa-apa gue dan gue terus." Ungkapnya sedih
"Umur kalian berapa sih? Berapa tahun kalian hidup bersama ha?" Tanya Ivan dengan nada tinggi. 
Tanpa mereka sadari sang Mama melihat apa yang dipertengkarkan oleh anak-anaknya. Dan ketika semua menyadari keberadaan sang Mama. Tanpa sepatah kata Mamapun berbalik arah dengan wajah sedih meninggalkan mereka. 
"Argh, ini semua gara-gara kalian." Bentak Ivan sambil keluar mengejar sang mama. 
Perkenalkan, ya mereka adalah Vika, Ivan, dan Vio. Tiga saudara kandung. Ivan si anak pertama, Vika si anak tengah, dan Vio si bungsu. Saat ini Ivan telah tinggal bersama keluarga kecilnya. Sedang si Vika dan si Vio tetap tinggal bersama Mama dan Papa. Antara Vika dan Vio kerap terjadi perdebatan, meski semua pun tau kalau mereka saling menyayangi. 
Setalah Ivan pergi, Vika pun keluar kamar dan mengintip dari ujung tangga apa yang dibicarakan sang kakak dengan sang mama. Diiringi air mata penyesalan yang terus jatuh dari matanya. 
"Vik, ikut kakak keatas. Kekamar Vio." Pintanya pada Vika 
Tanpa berkata apa-apa Vika mengikuti langkah sang kakak. 
"Duduk kalian. Dengerin apa yang mau kakak sampaikan." Pinta Ivan 
"Kalian tahu kan kita ini punya sifat yang beda-beda. Diantara kita bertiga, Vikalah, yang paling rajin dan teliti. Kenapa Mama selalu mau kamu, karena Mama percaya sekesal apapun kamu, pasti kamu bakalan lakuin dan hasilnya memuaskan. Ingat ngga, ketika kamu pergi sama mama. Tiba-tiba Mama nelfon ke kakak sama Vio buat bersihin rumah? Hasilnya malah ngga banget kan." Tuturnya lembut ke Vika. 
"Vio, kamu tuh sebelas duabelas sama kakak. Kamu anaknya nggak betah di rumah. Tapi kamu paling berani buat ngungkapin apa yang ada di pikiran kamu. Inget nggak pas renovasi rumah, yang diajak Mama ke toko bangunan kamu kan. Soalnya Mama tau, kamu pasti jago buat urusan kek gitu." 
"Mama tuh bukan nggak sayang sama kalian. Tetapi, mama tuh tau anak-anaknya gimana. Mama selalu ingin yang terbaik buat kalian." 
Tanpa mereka sadari Mama melihat dari pintu kamar anak-anaknya berpelukan. Dan ketika melihat sang Mama, Vika dan Vio langsung berlari menubruk sang mama. 
"Ma, maafin Vika" ucap Vika dengan sesenggukan
"Maafin Vio juga Ma." Isak Vio
"Kasih sayang Mama kekakuan itu sama besar. Nggak ada yang lebih besar atau yang lebih kecil. Cuma bentuknya yang beda. Karena Mama tau kalian bertiga itu berbeda. Vika ya Vika nggak bisa jadi Vio. Begitupun dengan Vio dan Ivan. Mama sayang kalian permata hati Mama." Ucap sang Mama dengan lembut sambil mengusap lembut kepala Vika dan Vio. 
Mungkin orangtua kita memerlakukan kita berbeda dengan saudara kandung kita yang lain. Tapi bukan berati mereka tidak menyayangi kita. Melainkan karena mereka tau apa yang terbaik buat kita. Dan mereka tau, meskipun kita sekandung, belum tentu kita memiliki karakter dan sifat yang sama. Yuk peluk Mama kita dan ucapkan juga kalau kita sangat menyayangi mereka. 

Terinspirasi dari short movie Betadine. 
https://youtu.be/WiH69kBOwN0 

0 comments:

Post a Comment