Selamat pagi teman-teman semua.
Apa kabar nih? Semoga sehat-sehat semua ya. Hehe. Eh, bagaimana harinya pagi
ini? Menyenangkan? Bagi anak kuliah rasanya nanggung ya? Kemarin kampus libur
buat anak-anak test SBM kemudian besok juga libur, dan Jum’at masuk, Sabtu
Minggu libur lagi. Hehe. Meski begitu tetap semangat yaaa.
Hari ini aku mau nulis tentang
kegiatan yang sering banget kita lakukan kalau ada masalah. Sama teman
utamanya. Tebak apa hayo? Ehm, yap curhat. Kalau yang jawab curhat bener deh,
seratus buat kalian.
Menurut kalian apasih curhat itu?
Penting ngak suh curhat itu? Dan apa yang kalian rasakan setelah curhat?
Menurut aku, curhat itu
berbagi. Berbagi tentang apa yang kita
rasa, untuk mengurasi beban perasaan yang ada pada hati kita. Menurutku curhat
ngak harus menemukan solusi, juga ngak mengharapkan orang lain merasakan hal
yang sama dengan apa yang aku rasakan. Niatan nya pure buat mengurangi beban hati, supaya ngak merasa sendiri. Pernah
ngak sih ketika kita curhat atau ketika dicurhatin kita mendapat jawaban atau
menjawab dengan gimana gitu. Menurutku ini adalah kata-kata yang sering kita
lakukan ketika ada orang yang curhat.
Sering ngak sih ketika curhat
kita mendapatkan jawaban-jawaban yang bukannya melegakan hati, malah nambah
beban dihati? Jawab hayo. Semisal nih aku curhat pada seseorang, setelah kita
curhat a hingga z, orang itu dengan mudahnya menjawab “itumah kamu aja yang lebai” atau “mestinya
ngak usah kamu pikirin buang-buang waktu aja” atau “banyak hal lain yang harusnya kamu pikirin.” Pernah
ngak? Ehm, sebenarnya kita tau maksud mereka baik, mereka ngak ingin kita mikirin
hal-hal yang menurut mereka ngak penting. Tapi ingat bukan, kita berbeda dengan
dia. Terkadang apa yang menurut kita penting, bukan sesuatu yang penting buat
mereka. Begitu pula sebaliknya, jika kita jadi
tempat curhat mereka, kurang-kurangin penggunaan kata yang seperti tadi.
Ehehe.
Kedua, ketika kita curhat kadang
orang lain menyamaratakan tingkat kesulitan yang kita alami dengan dirinya.
Dengan entengnya dia menjawab “aku aja bisa, masak kamu ngak” atau “aku yang
dengan masalah lebih besar dari kamu aja bisa, masak kamu masih segini aja udah
nyerah” atau “bersyukur masalahmu masih segini, temenku ada yang lebih parah dari
kamu” hem, kalau disadari kita itu individu-individu yang berbeda. Jangan
samakan kekuatan, pola pikir dan tolak ukur kita dengan orang lain. Jjadi,
kalau ada yang curhat jangan tiba-tiba judge mereka dengan kalimat itu ya
man-teman. Tapi perlakukan yang beda, ketika temenmu itu orang-orang yang butuh
penguatan. Gunakan kata-kata itu sebagai motivasi.
Ketiga, kadang ketika curhat ada
teman kita yang berlagak paham dengan masalah kita. Memberikan solusi dengan
apa yang mereka lalui dan seolah sangat paham dengan kondisi kita. Nyatanya,
kadang solusi itu menyesatkan -_-. Dan
jatuhnya kita tambah menyesali keadaan yang sekarang kita hadapi. Jauh lebih
enak dan lega kalau mereka ngejawab denga jujur kalau mereka ngak paham. Karena
tujuan kita curhat untuk mengurangi beban hati. Namun ketika sidia bertanya
solusi, ya jawablah sesuai apa yang kamu ketahui dan jangan sok tau.
Keempat, sering ngak sih ketika
kita curhat arah pembicaraan kita dialihkan. Karena mereka atau bahkan kita
ketika ada yang curhat merasa ngak competibel dengan topiknya. Padahal, ketika
ada yang cerita mereka atau kita tuh membutuhkan keberanian dan keteguhan hati
yang sangat. Mending kita dengarkan sampai tuntas, biar mereka plong dan ngak
merasa sendiri.
Kelima, tambah memperparah
kondisi dengan nyalahin orang lain. Ah ini nih bukannya memperdingin tapi
menyulut api. Kan ya sedih. Misal nih ya “wah emang kurang ajar tu si mbak
kalau kaya begitu caranya” atau “wah parah banget kelakuan si B”. Permisi,
kadang kita ngak tau point perkaranya jangan terlalu cepat buat ngejudge orang
tersebut. Dan kadang hal ini malah tambah memupuk kita yang curhat jadi tambah
benci atau ingin lari dari keadaan. Atau kadang malah kita yang curhat
disalahin. Sering ngak? Misal dengan kata-kata seperti ini “ah kamu aja ynag
nethink” atau “coba intropeksi diri dulu” kadang mereka yang curhat itu butuh
dukungan karena mereka ada masalah, kalau kata-katanya demikian, itu sama
seperti jatuh tambah jatuh lagi. Kalau ini sih jangan, soalnnya termasuk
menyulut bara api.
Curhat adalah hal paling mudah
dilakukan orang, membagi how we feel to
the other. Langkah yang jauh mudah. Ketika ada orang curhat, it’s means
mereka percaya sama kita. Ketika ada orang yang curhat pada kita, mereka sudah
mempersiapkan mental dan keberanian. Jauh lebih baik, kita hargai orang yang
sudah curhat pada kita. Tapi, masing-masing individu BEDA jangan terapin yang
diatas ketika temenmu yang curhat ke kamu adalah anak-anak yang butuh saran dan
butuh SOLUSI. Terapin tips-tips diatas adalah untuk mereka yang punya ego tinggi.
Have a nice day Kawan.
Referensi terdapat dari line.
0 comments:
Post a Comment