Wednesday, 9 May 2018

Curhat itu ??


Selamat pagi teman-teman semua. Apa kabar nih? Semoga sehat-sehat semua ya. Hehe. Eh, bagaimana harinya pagi ini? Menyenangkan? Bagi anak kuliah rasanya nanggung ya? Kemarin kampus libur buat anak-anak test SBM kemudian besok juga libur, dan Jum’at masuk, Sabtu Minggu libur lagi. Hehe. Meski begitu tetap semangat yaaa.
Hari ini aku mau nulis tentang kegiatan yang sering banget kita lakukan kalau ada masalah. Sama teman utamanya. Tebak apa hayo? Ehm, yap curhat. Kalau yang jawab curhat bener deh, seratus buat kalian.
Menurut kalian apasih curhat itu? Penting ngak suh curhat itu? Dan apa yang kalian rasakan setelah curhat?
Menurut aku, curhat itu berbagi.  Berbagi tentang apa yang kita rasa, untuk mengurasi beban perasaan yang ada pada hati kita. Menurutku curhat ngak harus menemukan solusi, juga ngak mengharapkan orang lain merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan. Niatan nya pure buat mengurangi  beban hati, supaya ngak merasa sendiri. Pernah ngak sih ketika kita curhat atau ketika dicurhatin kita mendapat jawaban atau menjawab dengan gimana gitu. Menurutku ini adalah kata-kata yang sering kita lakukan ketika ada orang yang curhat.
Sering ngak sih ketika curhat kita mendapatkan jawaban-jawaban yang bukannya melegakan hati, malah nambah beban dihati? Jawab hayo. Semisal nih aku curhat pada seseorang, setelah kita curhat a hingga z, orang itu dengan mudahnya menjawab  “itumah kamu aja yang lebai” atau “mestinya ngak usah kamu pikirin buang-buang waktu aja” atau “banyak  hal lain yang harusnya kamu pikirin.” Pernah ngak? Ehm, sebenarnya kita tau maksud mereka baik, mereka ngak ingin kita mikirin hal-hal yang menurut mereka ngak penting. Tapi ingat bukan, kita berbeda dengan dia. Terkadang apa yang menurut kita penting, bukan sesuatu yang penting buat mereka. Begitu pula sebaliknya, jika kita jadi  tempat curhat mereka, kurang-kurangin penggunaan kata yang seperti tadi. Ehehe.
Kedua, ketika kita curhat kadang orang lain menyamaratakan tingkat kesulitan yang kita alami dengan dirinya. Dengan entengnya dia menjawab “aku aja bisa, masak kamu ngak” atau “aku yang dengan masalah lebih besar dari kamu aja bisa, masak kamu masih segini aja udah nyerah” atau “bersyukur masalahmu masih segini, temenku ada yang lebih parah dari kamu” hem, kalau disadari kita itu individu-individu yang berbeda. Jangan samakan kekuatan, pola pikir dan tolak ukur kita dengan orang lain. Jjadi, kalau ada yang curhat jangan tiba-tiba judge mereka dengan kalimat itu ya man-teman. Tapi perlakukan yang beda, ketika temenmu itu orang-orang yang butuh penguatan. Gunakan kata-kata itu sebagai motivasi.
Ketiga, kadang ketika curhat ada teman kita yang berlagak paham dengan masalah kita. Memberikan solusi dengan apa yang mereka lalui dan seolah sangat paham dengan kondisi kita. Nyatanya, kadang solusi itu menyesatkan -_-.  Dan jatuhnya kita tambah menyesali keadaan yang sekarang kita hadapi. Jauh lebih enak dan lega kalau mereka ngejawab denga jujur kalau mereka ngak paham. Karena tujuan kita curhat untuk mengurangi beban hati. Namun ketika sidia bertanya solusi, ya jawablah sesuai apa yang kamu ketahui dan jangan sok tau.
Keempat, sering ngak sih ketika kita curhat arah pembicaraan kita dialihkan. Karena mereka atau bahkan kita ketika ada yang curhat merasa ngak competibel dengan topiknya. Padahal, ketika ada yang cerita mereka atau kita tuh membutuhkan keberanian dan keteguhan hati yang sangat. Mending kita dengarkan sampai tuntas, biar mereka plong dan ngak merasa sendiri.
Kelima, tambah memperparah kondisi dengan nyalahin orang lain. Ah ini nih bukannya memperdingin tapi menyulut api. Kan ya sedih. Misal nih ya “wah emang kurang ajar tu si mbak kalau kaya begitu caranya” atau “wah parah banget kelakuan si B”. Permisi, kadang kita ngak tau point perkaranya jangan terlalu cepat buat ngejudge orang tersebut. Dan kadang hal ini malah tambah memupuk kita yang curhat jadi tambah benci atau ingin lari dari keadaan. Atau kadang malah kita yang curhat disalahin. Sering ngak? Misal dengan kata-kata seperti ini “ah kamu aja ynag nethink” atau “coba intropeksi diri dulu” kadang mereka yang curhat itu butuh dukungan karena mereka ada masalah, kalau kata-katanya demikian, itu sama seperti jatuh tambah jatuh lagi. Kalau ini sih jangan, soalnnya termasuk menyulut bara api.
Curhat adalah hal paling mudah dilakukan orang, membagi how we feel to  the other. Langkah yang jauh mudah. Ketika ada orang curhat, it’s means mereka percaya sama kita. Ketika ada orang yang curhat pada kita, mereka sudah mempersiapkan mental dan keberanian. Jauh lebih baik, kita hargai orang yang sudah curhat pada kita. Tapi, masing-masing individu BEDA jangan terapin yang diatas ketika temenmu yang curhat ke kamu adalah anak-anak yang butuh saran dan butuh SOLUSI. Terapin tips-tips diatas adalah untuk mereka yang punya ego tinggi.
Have a nice day  Kawan.
Referensi terdapat dari line.

0 comments:

Post a Comment