Tuesday, 22 May 2018

Dunia Organisasi Kampus? Apa Tujuannya?


Selamat malam teman-teman. Bagaimana Ramadhannya? Aman-aman saja bukan? Semoga ramadhan kali ini kita dapat memanfaatkan sebaik-baiknya ya.
Wah lama ya Mita ngak nulis. Haha. Ada yang kangen dengan tulisan Mita? Makasih deh buat yang udah kangen. Haha.
Kali ini Mita mau bahas tentang kehidupan sosial terkhusus bagai seorang mahasiswa. Ada yang inget Mita pernah nulis dengan topik mahasiswa kupu-kupu? Kalau belum baca, baca ya! Haha
Sebelumnya mau nanya nih, apakah  kalian ikut tergabung dalam sebuah organisasi? Apapun itu organisasinya? Kalau iya, apa tujuan kalian ikut organisasi? Pastinya kalian tergabung dalam sebuah organisasi pasti punya tujuan bukan? Entah apapun tujuan kalian semoga yang terbaik ya J
Aku memiliki beberapa teman yang aktif dalam organisasi. Seperti jiwa organisasi sudah ikut tercampur dalam darahnya. Sering banget aku bertanya, apasih alasannya hingga ia bisa sebegitu mencintai dunia organisasi. Padahal, aku sudah sering melihat dia terjatuh. Entah dimarahin, ataupun bertemu masalah yang dikarenakan organisasi dan pada akhirnya berujung kekecewaan. Menurutku. Sebagai seorang teman, tentunya kita juga nggak mau kan teman kita terpelosok terlalu jauh. Haha. Namun, dia selalu menjawab dengan tegas “aku ngak bisa ninggalin” . Ada yang punya teman yang demikian?
Ada juga temenku yang jelas-jelas dia bukan anak organisasi. Namun, ketika keadaan yang sudah tidak memungkingkan, dia menjadi sosok yang ya bisa disebut aktif lah. Nyatanya sering banget pil kekecewaan dia telan. Entah pengorbanannya yang sia-sia ataupun teman yang ngak mau menghargai usahanya. Yah, sebagai teman lagi pastinya sangat ngak mau kan kalau teman kita terjatuh lagi dan lagi. Namun, dia juga dengan tegas menjawab “aku ngak bisa ninnggalin”.
Ada juga temenku yang awalnya begitu aktif organisasi, namun tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi.
Normalnya orang yang bergabung dalam organisasi adalah orang-orang dengan jiwa sosial yang tinggi. Bukan berati non-organisasi nggak punya jiwa sosial yang tinggi ya. Maksudku, jiwa sosial yang ngak bisa buat ngak bersosialisasi dengan orang lain. Rata-rata diisi dengan anak-anak ekstrovert. Meski, beberapa juga introvert. Anak-anak tipikal ini adalah tipe-tipe yang ngak bisa buat ngak mikirin sekelilingnya, rasanya kayak gatal ketika dia ngak bergerak atau turun aktif ya. Kalau ada yang mikirin anak-anak golongan ini adalah anak-anak yang caper karena banyak dikenal, sebenarnya dikenalnya dia ya karena keaktifannya. Haha
Yang paling aneh adalah ketika ada anak yang ngak punya rasa buat berorganisasi namun ikut organisasi. Ada yang begitu disekelilingmu? Rasanya aneh bukan. Dan ketika aku bertanya, sungguh jawabannya sangat keren. Anak-anak tipe yang demikian, adalah anak-anak yang rela dengan sangat meninggalkan zona nyamannya. Butuh perjuangan ekstra banget buat tampil demikian. Aku yakin pil kekecewaan dan rasa ingin mundur sering dihadapinya. Namun, dia punya rasa buat enggak meninggalkan kekacauan yang ada disekelilingnya. Rasa peduli pasti muncul dan akhirnya dia kembali. Ada dua alasan utama yang hampir semua temanku yang bersifat demikian menjawab tujuaannya. Dikarenakan, pertama dia ngak tega dan masih punya hati, yang kedua dia ingin bermanfaat.
Sedang ada orang yang sudah aktif bertahun-tahun diorganisasi tiba-tiba menghilang, pasti punya alasan yang besar. Meninggalkan dunia organisasi ngak semudah membalikkan telapak tangan. Rasanya pasti aneh, dan hatinya pasti memberontak. Dari beberapa yang cerita ke aku, jawabannya dia sudah punya prioritas lain dan tujuannya sudah ngak sevisi sama teman-temannya. Ada juga yyang menjawab aku mau lebih dekat dengan luar, bukan dari sini tetapi.
Sebenarnya orang berorganisasi adalah pilihan. Pilihan yang dirinya sendiri lah yang menentukan. Organisasi adalah sebuah alat yang disediakan lingkungan, dimana kita berada. Sekolah dengan OSIS dan Ekstrakulikuler, Kampus dengan BEM dan Himpunan, Desa dengan karang taruna dan sebagainya. Dibalik bergabungnya seseorang dengan organisasi pasti punya alasan, minimalnya alasan karena dipaksa dan alasan konyolnya karena ingin terkenal. Pasang surut pasti ada, apapun bentuknya. Kadang ngerasa mau lari atau mau meninggalkan namun ada yang ngak bisa, itu sudah biasa dikarenakan kita punya nurani yang emang sudah terbentuk untuk saling peduli. Ataupun yang pergi dikarenakan sudah benar-benar lelah. Namun, bukan berati orang ngak berorganisasi adalah orang yang ngak peduli. Ada banyak hal yang bisa digunakan untuk menjadi bermanfaat. Sekali lagi, organisasi adalah pilihan. Dan ketika kamu berada dititik bawahmu. Ingatlah kembali tujuanmu. Karena dari tujuan itu, pasti kita selalu berkaca apa tujuan kta hidup. Dan apa manfaat kita hidup.
Sekian random nya Mita. Kalau ada salah mohon maap ya. Makasih sudah membaca. Have a nice dream.

0 comments:

Post a Comment